10 November 2009

Sistem Moneter Internasional

Modul 8

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

 

Tujuan Instruksional Khusus :

Mahasiswa setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan mampu untuk memahami sistem moneter internasional dan Krisis Utang yang terjadi Amerika Latin dan Asia Tenggara.
 
Daftar Materi Pembahasan :
•  Sistem Nilai Tukar Valuta Asing
•  Sejarah Sistem Moneter Internasional
•  Negara yang Mengalami Kepailitan
•  Pemecahan Masalah Utang

 

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

 

1. Sistem Nilai Tukar Valuta Asing

Secara garis besar sistem nilai tukar valuta asing terbagi menjadi dua, yaitu:
•  Sistem nilai tukar tetap ( fixed rate, pegged rate ), sistem di mana nilai tukar mata uang domestik ditetapkan pada tingkat tertentu terhadap nilai mata uang asing.
•  Sistem nilai tukar mengambang ( floating rate, flexible rate ), sistem di mana nilai tukar mata uang domestik diambangkan terhadap nilai mata uang asing, atau sesuai dengan pergerakan pasar dimana terjadinya kurs valuta berdasarkan pada permintaan dan penawaran mata uang asing.
 
Akan tetapi, dari kedua sistem tersebut dapat dibagi-bagi lagi menjadi:

•  Permanently Fixed Exchange Rate (Sistem kurs tetap permanen)

•  Absolutely Flexible Exchange Rate (Sistem kurs mengambang murni)

•  Fixed Exchange rate bands (Sistem kurs terbatas).

Sistem kurs baku biasanya memungkinkan fluktuasi kurs sampai batas tertentu, mengingat kurs yang benar-benar baku/tetap tidak pernah ada dalam sejarah. Dalam sistem kurs yang didasarkan pada batas-batas fluktuasi atau sistem kurs tetap terbatas ini negara-negara dapat memutuskan sendiri nilai patokan ( par value ) nya, untuk kemudian membiarkan mata uangnya itu bergerak di atas atau di bawah nilai patokan tersebut secara terbatas. Sebagai contoh, dalam sistem Bretton Woods yang beroperasi selama periode pasca perang sampai tahun 1971, kurs dimungkinkan untuk berfluktuasi sekitar 1% di atas atau di bawah nilai patokannya.
•  Adjustable Fixed Exchange Rate – wide band (Sistem kurs tetap yang dapat disesuaikan). Sistem ini lebih menitikberatkan pada penetapan nilai patokan kurs daripada batas-batas nilai fluktuasi. Sepintas lalu, sistem ini mirip dengan sistem kurs tetap terbatas ( fixed exchange rate bands ). Bedanya dalam sistem kurs baku yang dapat disesuaikan ini, yang diubah bukan batas-batas fluktuasinya, tapi nilai patokannya.
•  Crawling Peg System (Sistem kurs merayap). Guna menghindari kelemahan atau resiko perubahan nilai patokan yang kelewat besar (yang akan memancing spekulasi perusak stabilitas), maka diciptakanlah sistem kurs baku merayap atau sistem “pergeseran kurs, atau sistem paritas merayap”. Dalam sistem ini nilai-nilai patokan masih boleh diubah, namun setiap kali diubah, perubahannya diusahakan sekecil mungkin.
•  Managed Floating Exchange Rate (Sistem kurs mengambang terkendali). Dalam sistem ini otorita moneter di masing-masing negara dibebani kewajiban untuk melakukan intervensi terhadap pasar-pasar valuta asing dalam rangka mendukung fluktuasi jangka pendek tanpa mengganggu kecenderungan jangka panjangnya. Sistem ini cukup sering membuahkan keberhasilan, dan pada saat itu sistem tersebut dipuji sebagai satu-satunya sistem yang sanggup memadukan kelebihan-kelebihan sistem kurs tetap dan sistem kurs mengambang. Namun dalam prakteknya, tidak selamanya sistem kurs ini mampu mengatasi ketidakseimbangan pada neraca pembayaran. Salah satu kesulitan yang mungkin timbul adalah otorita moneter bisa jadi tidak berada pada posisi yang lebih baik ketimbang para spekulan, investor, dan pedagang uang professional dalam menduga-duga kecendrungan kurs dalam jangka panjang.
 

2. Sejarah Sistem Moneter Internasional

Sejarah sistem moneter internasional dimulai pada periode standar emas pada tahun 1870 –1914. Standar emas ini pertama kali diperkenalkan di negara Inggris pada tahun 1870. Pada standar ini, setiap negara mengikatkan mata uangnya dengan emas. Sistem nilai tukar yang dipakai adalah sistem kurs tetap ( fixed exchange rate ). Pada periode ini, perdagangan relatif bebas, pergerakan modal internasional tidak terhambat.
Oleh karena semua negara mengikatkan mata uangnya terhadap emas, cadangan internasional yang harus dimiliki setiap bank sentral juga berupa emas. Peraturan standar emas juga mengharuskan setiap negara untuk membebaskan ekspor dan impor emas melewati tapal batas wilayahnya. Dengan adanya pengaturan ini, dalam standar emas, seperti halnya dalam sistem mata uang cadangan, kurs semua mata uang menjadi baku. Sebagai contoh, jika harga emas dari dollar ditetapkan pada tingkat $35 per satu ons emas oleh Federal Reserve, sedangkan harga puond ditetapkan £14,58 per satu ons oleh Bank of England, maka kurs dollar/pound pasti konstan di tingkat ($35 per ons) : (£14,58 per ons) = $2,40 per pound.
Periode antar perang (1918 – 1939) dimulai dengan adanya Perang Dunia I, kemudian disusul dengan terjadinya The Great Depression di Amerika Serikat pada tahun 1925 – 1931. Pada periode ini terjadinya fluktuasi nilai tukar dari hampir setiap mata uang. Kemudian volume perdagangan dunia mengalami kemerosotan.
Sistem Bretton Woods (1944 – 1971) dibentuk pada Konferensi di Bretton Woods, New Hampshire pada tahun 1944. Tujuan Konferensi ini adalah reformasi sistem moneter internasional. Pada tahun yang sama dibentuk Badan Moneter Internasional ( International Monetary Fund, IMF). IMF merupakan sebuah lembaga yang khusus didirikan untuk memantau dan menjaga beroperasinya sistem moneter internasional yang diciptakan seusai Perang Dunia Kedua, dan sekaligus berfungsi sebagai lembaga penyedia kredit bagi negara-negara yang tengah menghadapi kesulitan jangka pendek pada neraca pembayaran mereka. Sistem moneter yang digunakan adalah the adjustable peg exchange rate system , yaitu sistem kurs tetap yang dapat disesuaikan. Akan tetapi sistem kurs tetap ini memerlukan cadangan moneter internasional yang cukup besar.
Sistem Bretton Woods telah membuka peluang bagi dilakukannya perubahan nilai tukar melampaui patokannya dalam skala cukup besar secara permanen bagi negara-negara yang mengalami ketidakseimbangan fundamental. Namun demikian, pada kenyataannya negara-negara industri enggan mengubah nilai patokan mereka. Keenganan ini mengakibatkan ketidakseimbangan fundamental dan sejumlah dampak sampingan; seperti mengacaukan fleksibilitas dalam melakukan penyesuaian atas terjadinya ketidakseimbangan neraca pembayaran.
Sejak Maret 1973 neraca pembayaran Amerika Serikat mengalami defisit yang cukup besar, sehingga sistem kurs tetap dibiarkan menjadi managed floating exchange rate system . Lima tahun kemudian, April 1978, terdapat kesepakatan Jamaika ( Jamaica Accord ) mengakui tatanan sistem nilai tukar mengambang. Pembagian alokasi SDR ( Special Drawing Rate ) yang baru menetapkan peningkatan kuota negara-negara di IMF.
 



3. Negara yang Mengalami Kepailitan

Pada tahun 1970-an adalah waktu yang baik bagi bank untuk memberikan pinjaman kepada negara berkembang. Kondisi saat itu menggambarkan seakan negara tidak akan mengalami kepailitan. Kenyataan memperlihatkan “ sovereign debt ” (utang pemerintah negara berdaulat) menghantam bisnis internasional. Beberapa negara berkembang ternyata tidak mampu mengembalikan utangnya bahkan bunganya pun tidak terbayar.
Krisis “ sovereign debt ” terjadi di Polandia pada tahun 1981, sedangkan di Meksiko, Brazilia dan Argentina terjadi tahun 1982. Penyebab bertambahnya utang negara berkembang yaitu melonjaknya harga minyak. Pada tahun 1973 – 1974 harga minyak mengalami kenaikan 4 kali lipat dan tahun 1979 – 1980 dinaikkan lagi 2 kali lipat. Kenaikan harga minyak ini mendorong meningkatnya inflasi yang kemudian ditambah lagi dengan terjadinya resesi dunia. Sementara itu, komoditi ekspor non migas negara berkembang menurun, sehingga menggoncang perekonomian dan kemampuan untuk membayar utang.
Tahun 1979 – 1980 harga minyak mulai naik lagi. Akan tetapi kenaikan harga tersebut diikuti dengan kenaikan suku bunga yang berpengaruh pada suku bunga pinjaman baru maupun sisa pinjaman yang pada umumnya digunakan suku bunga variabel. Negara berkembang menanggung biaya bunga sebesar AS$ 2,5 milliar/tahun untuk setiap kenaikan 1 persen suku bunga pinjaman AS$. Hal ini mengakibatkan naiknya nilai mata uang AS$. Negara berkembang pada umumnya meminjam uang dalam bentuk AS$ sehingga setiap kenaikan nilai mata uang AS$ menambah beban. Beban tersebut menjadi lebih berat karena pembayaran komoditi ekspor diterima dalam berbagai mata uang lain yang digunakan untuk membayar uatang dalam AS$.
 

4. Pemecahan Masalah Utang

IMF, BIS, bank-bank sentral nasional dan bank-bank komersial berusahan keras mengatasi masalah utang ini melalui berbagai cara, jangka pendek dan jangka panjang.
 

Pemecahan Jangka Pendek

Cara mengatasi masalah utang jangka pendek yaitu dengan melakukan penjadwalan ulang pembayaran utang agar negara penerima pinjaman dapat mengembalikan utangnya pada saat jatuh tempo, walaupun diperlukan negosiasi yang cukup alot.
Negara berkembang penerima pinjaman tidak dapat melaksanakan program-program kegiatannya secara fleksibel karena adanya tekanan dari IMF. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang tertahan karena dana baru dari hasil ekspornya atau pinjaman yang digunakan untuk membayar utangnya, bukan melanjutkan programnya atau kegiatan produktif lainnya.
Negara berkembang dapat mengurangi utangnya dengan meningkatkan ekspornya agar diperoleh surplus neraca pembayaran. Namun hasil surplus tersebut sebagian digunakan untuk membayar utangnya, kemudian sebagian lagi untuk biaya impor dalam upaya peningkatan ekspor. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi negara berkembang sangat lamban dan bahkan terhenti. Negara berkembang memerlukan banyak dana untuk menggerakkan roda perekonomiannya, tapi jika memperoleh pinjaman juga akan memperberat beban utangnya.
Negosiasi ulang utang biasanya terlebih dahulu diikuti dengan tindakan pengetatan agar dapat mendorong menurunnya standar kehidupan, pertumbuhan ekonomi dan ekpor. Kemudian, meningkatkan kesadaran akan pentingnya melakukan penyesuaian dan keterpaduan kebijaksanaan jangka pendek, karena permasalahan yang dihadapi negara berkembang tidak hanya masalah utang tetapi juga masalah ekonomi, budaya dan perilaku.
Beberapa contoh kegagalan sovereign debt adalah Equador, Yunani, dan Mesir. Equador mengalami kegagalan membayar utangnya sejak tahun 1800 dan untuk memulihkan perekonomiannya diperlukan waktu 113 tahun. Yunani mengalami kegagalan membayar utangnya selama 87 tahun. Dua abad yang lalu negara-negara terkenal seperti Belanda, Austria, Jepang dan Cina juga pernah mengalami kegagalan memenuhi kewajibannya membayar utang luar negeri. Mesir yang gagal memenuhi kewajiban utang luar negeri tahun 1976, telah membelanjakan lebih banyak uang pinjamannya untuk penari balet dan semacamnya daripada untuk pekerjaan umum.
Paris Club, kelompok pemberipinjaman negara Barat, memberikan ampunan berupa penghapusan separoh utang Polandia atau senilai AS$ 17,5 milliar. Sedangkan Amerika Serikat memberikan ampunan berupa penghapusan utang Mesir sebagai imbalan atas bantuan Mesir kepada Amerika Serikat pada saat perang melawan Irak. Pemberian bantuan ini didasarkan pada nilai kemanusiaan dan mendorong terciptanya reformasi ekonomi, sehingga membangkitkan kegiatan ekonomi yang sudah rapuh.
 

Pemecahan Jangka Panjang

Beberapa saran untuk memecahkan masalah utang jangka panjang adalah sebagai berikut:
  1. Negara penerima pinjaman hendaknya memanfaatkan dana pinjaman barunya untuk kegiatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi daripada untuk keperluan yang bersifat konsumtif, capital flight , atau memenuhi ambisi pemeintah.
  2. Negara penerima pinjaman hendaknya membangun dana cadangan yang cukup untuk jangka pendek maupun jangka panjang sehingga mampu menjaga fluktuasi harga komoditi ekspor bila terjadi perubahan yang tidak diinginkan
  3. Negara maju harus terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka pasarnya untuk barang ekspor dari negara berkembang melalui persaingan yang sehat.
  4. IMF dan negara pemberi pinjaman hendaknya tidak melakukan suatu tekanan kepada negara peminjam.
  5. IMF, Bank Dunia dan negara pemberi pinjaman hendaknya memberi pinjaman dalam jumlah yang cukup sehingga dapat digunakan untuk jangka panjang.
  6. Sebagian utang negara berkembang hendaknya diubah bentuknya menjadi bentuk equitas, sehingga mendorong timbulnya rasa memiliki atas proyek-proyek yang dilaksanakan. Sebagian utang lainnya hendaknya diperpanjang jatuh temponya dengan penerapan bunga ceiling.
  7. Negara berkembang hendaknya mengurangi larangan investasi asing
  8. Jangan menyalahkan satu pihak atas timbulnya krisis utang
 
Apakah Amerika Serikat terlibat Utang?
Amerika Serikat telah menjadi negara donatur besar dunia selama 70 tahun, namun pernah menjadi negara penerima pinjaman terbesar di dunia yang membuat Amerika Serikat menjadi negara yang mandiri. Utang Amerika Serikat sebagaimana yang dikatakan Departemen Perdagangan, net negative international investment position , yaitu selisih antara nilai asset negara lain di Amerika Serikat dengan asset Amerika Serikat di negara lain.

Perbedaan utang Amerika Serikat dengan negara berkembang:

  1. Nilai asset negara lain yang berada di Amerika Serikat yang bernilai di atas AS$ 3 milliar dijamin dalam obligasi US Treasury yang diperdagangkan setiap hari di pasar internasional. Nilai asset tersebut memiliki tingkat perubahan yang konstan tidak seperti di negara berkembang.
  2. Asset negara lain di Amerika Serikat dinilai berdasarkan nilai buku sehingga nilai perkiraannya dapat mencapai di atas AS$ 100 milliar. Nilai buku berdasarkan nilai saat dilakukan pembelian dan dilakukan depresiasi sesuai usia asset.
  3. Asset Amerika Serikat di negara lain dilaporkan menghasilkan banyak keuntungan misalnya dari bunga dividen investasi dollar.
  4. Total utang Amerika Serikat sebesar 6% dari GDP Amerika Serikat. Sedangkan biaya jasa untuk utang per tahunnya tidak mencapai 1 persen dari niali ekspor barang dan jasa Amerika Serikat.
Utang luar negeri Amerika Serikat dalam bentuk AS$, sehingga untuk melunasi utang tersebut Amerika Serikat dapat mencetak obligasi sejumlah yang diperlukan. Negara berkembang yang utangnya tidak dengan mata uang sendiri tidak dapat melakukan seperti Amerika Serikat.


"Data kuliah[dot]tk" ini dibuat untuk memberikan kepuasan kepada orang-orang yang haus akan ilmu. Jika kamu orangnya, silahkan menikmati web ini dengan mendownload tutorial dan bahan-bahan kuliah lainnya.

Kamu juga bisa menikmati pembelajaran Online melalui Bahan Ekonomi|Akuntansi dan Belajar TOEFL iBT
. Thanks.
Best Regards: Setiawantw

Anda boleh menggunakan sumber / materi dari:

Sistem Moneter Internasional

Terima kasih jika Anda mencantumkan / melinkback halaman:

https://datakuliah.blogspot.com/2009/11/sistem-moneter-internasional.html

untuk bahan referensi atau Daftar Pustaka Anda dalam pembuatan karya ilmiah, karya tulis, maupun makalah.

Tapi jika anda merasa terganggu dengan linkback Datakuliah.tk karena blog ini tidak berharga bagi Anda, Anda tetap boleh meng-COPYPASTE seluruh atau sebagian artikel ini tanpa linkback, terima kasih Anda menyukai artikel di Materi Data Kuliah Gratis | Jurnal Artikel | Akuntansi | Manajemen: Sistem Moneter Internasional. Anda dapat mencari keseluruhan isi di Daftar Isi DataKuliah

o komentar

Post a Comment

Just refresh your mind..
Komentar terbuka demi kemajuan bangsa..

Permintaan modul-modul kuliah, pembahasan materi, dan materi kuliah gratis ataupun sebagainya dalam bentuk word (.doc), powerpoint (.ppt), atau slide lainnya, dapat disampaikan lewat komentar ini.
Jika saya tidak memilikinya, jangan menunggu balasan saya ya. Googling dahulu sebelum membeli.. hahaha

Ingat, orang yang maju adalah yang berpikiran terbuka terhadap masukan dan saran...
Tips Berkomentar yang baik:
Pilih Identitas Anda:

Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.

Name/URL : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website. (jika tidak punya, kosongkan saja URL-nya)

Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).

Ingat nie!! Tolong bangetzzz, dilarang nyepam, hal yang berkaitan SARA dan penghinaan lainnya. Sopan santun dunia perBlogging-an tetap harus dijaga,Oce..)!!

Tukeran link ada di Tukeran Link Materi Data Kuliah

Artikel NgeTOP

DataKuliah

Komentar Teranyar

My Profile

Seseorang yang mau berbagi seputar dunia akuntansi, manajemen, blogging tips; yang nantinya dapat digunakan bagi rekan-rekan sekalian guna referensi belajar, skripsi, bahan / tugas kuliah.
Semoga dapat membantu...! Share FIRST, Take LATER..!!!
Bagi rekan yang mau mengetahui tentang saya, silakan ke halaman About Me.

  ©Updated by Download Soal dan Materi Kuliah Online | SEO Company UK | Watch Free Movies Online

TOPO