28 October 2009

Teori Perdagangan International - Strategi Nasional ke International

Mengenai Teori Perdagangan Internasional yang kita perlu ketahui, penting untuk kita telusuri secara lebih mendalam mengenai organisasi internasional, strategi memasuki pasar internasional. Tapi sebelum membaca ini, penting untuk membangun fondasinya berupa mempelajari tentang ruang lingkup internasional.


Teori Perdagangan Internasional

 


Tujuan Instruksional Khusus :
Mahasiswa setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan mampu untuk memahami teori-teori yang berusaha menerangkan mengapa barang-barang tertentu diperdagangkan secara internasional
 
Daftar Materi Pembahasan :
•  Keuntungan Memahami Teori Ekonomi
•  Merkantilisme
•  KeunggulanAbsolut
•  Keunggulan Komparatif
•  Teori-teori lain
 
 

 
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
 
Jika sebuah negara asing dapat memasok kita dengan komoditas yang lebih murah daripada yang dapat kita buat sendiri, lebih baik membelinya dari mereka dengan beberapa bagian dari industri kita sendiri, yang dilakukan dengan cara di mana kita memiliki beberapa keunggulan.”
(Adam Smith, The Wealth of Nations )

 

Keuntungan Mengetahui Teori Ekonomi

Ketika pemerintah baru Chile diambil alih dari rezim Salvador Allende yang Marxist, perekonomian negara itu berada dalam keadaan kacau. Inflasi berjalan lebih dari 1.000 persen setahunnya, dan beban utang luar negeri negara sama sekali tidak dapat dikelola. Pemerintah sebelumnya telah mengikuti kebijaksanaan banyak negara berkembang pada waktu itu-sangat terlibat dalam perekonomian. Keterlibatan tersebut mencakup membebankan pajak pendapatan yang tinggi atas impor. Untuk melindungi industri lokal, mengenakan bea masuk yang tinggi atas sektor swasta untuk memperoleh dana bagi investasi yang diarahkan pemerintah, dan pemberian subsidi yang sangat besar untuk industri-industri tertentu.
Mengetahui bahwa perubahan-perubahan drastis harus dilakukan, pemerintah baru menunjuk sekelompok ahli ekonomi konservatif Chile untuk merancang program baru. Dikenal sebagai Chicago Boys karena lulusan Universitas Chicago, mereka adalah para pengikut ajaran pasar bebas dari profesor ekonominya dan pemenang hadiah Nobel Milton Friedman.
Isi program Chicago Boys itu dan dampaknya atas bisnis tidak mengejutkan seorangpun yang memiliki pengetahuan teori ekonomi. Nyatanya, banyak dari apa yang mereka usulkan berdasarkan atas teori keunggulan komparatif. Salah satu di antara reformasi mereka yang terpenting adalah mengurangi pajak impor, yang besarnya 1.000 % menjadi level dasar 10% . Tindakan ini memaksa Chile untuk menjadi sebuah perekonomian pasar bebas di mana para pabrikan dan pengembang harus bersaing di pasar-pasar dunia untuk bertahan dalam bisnisnya. Pajak impor yang lebih rendah juga mengurangi biaya impor peralatan modal, yang mendorong investasi bisnis.
Direktur Utama pabrik alat-alat terbesar di Chile , yang industrinya telah dilindungi dari persaingan asing dengan pajak impor (bea masuk) 1.000 persen, memberikan pendapatnya mengenai program baru tersebut: “Biasanya kami memiliki 5.000 pekerja dan produktivitas tahunan hanya $9.000 per pekerja. Sekarang kami punya 1.860 pekerja dan produktivitas per pekerja $43.000, dan akhirnya kami memperlihatkan suatu keuntungan”.
Namun ada kerugian dengan menurunnya bea masuk proteksionis yang tinggi. Walaupun pembuat peralatan terkemuka tersebut mampu bersaing setelah kehilangan proteksi impornya, sejumlah pembuat peralatan lokal lainnya terpaksa bangkrut ataupun mengontrakkan operasi mereka. “Kami akan kehilangan sebagian besar industri peralatan kami,” aku Alvaro Bardon, seorang Chicago Boys berusia 37 tahun, yang kemudian mengepalai Bank Central Chile.
Kunci kedua reformasi adalah privatisasi sistem pengamanan sosial negeri itu oleh ahli ekonomi yang berpendidikan Amerika lainnya (seorang Doktor dari Harvard) yaitu Menteri Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial. Menurut ahli ekonomi Sebastian Edward dari UCLA, privatisasi ini mengakibatkan kenaikan tabungan nasional dari 10 % pada tahun 1986 menjadi 29 % pada tahun 1996. Hal ini mengakibatkan suku bunga yang lebih rendah, membuat pinjaman untuk investasi menjadi lebih murah.
Seberapa berhasilkah ukuran-ukuran pasar bebas yang diambil oleh pemerintah tersebut? Eskpor tentu saja meningkat, dari 14% dari Produk Domestik Bruto tahun 1980 menjadi 29% pada tahun 1995. Tidak hanya perusahaan-perusahaan Chile mengekspor lebih banyak, tetapi mereka juga menanamkan modal lebih banyak dalam usaha-usaha di luar negeri, sekurang-kurangnya $3 miliar dalam empat tahun terakhir. Investasi-investasi tersebut meliputi toko-toko serba ada di Paraguay, perusahaan listrik di Argentina dan Peru, kereta api di Bolivia, pabrik botol Coca-Cola di Brazilia, dan bank-bank di Peru, Bolivia dan Argentina. Produk Domestik Bruto Chile tumbuh dengan tingkat 6% setahun dari 1980 sampai 1995, tingkat tertinggi di kawasan itu. Negeri ini memiliki GNP bruto perkapita $4.160 yang daya belinya sama dengan $9.520.
Dalam index of Economic Freedom tahun 1997, sebuah survei global yang dilakukan oleh Heritage Foundation, sebuah tangki pemikir Washington, dan The Wall Street Journal, Chile berada di peringkat ke 22 dalam daftar 150 negara. Faktor-faktor dalam survei itu adalah kebijaksanaan perdagangan, kebijaksanaan pajak, konsumsi pemerintah dari kelurahan ekonomi, kebijaksanaan moneter, dan investasi luar negeri, perbankan, upah dan pengendalian harga, hak-hak kekayaan, regulasi dan ukuran pasar gelap. Chile memiliki perekonomian yang paling bebas di Amerika Latin, terutama sebagai akibat kemajuan dalam penurunan hambatan-hambatan perdagangan dan pengurangan pengendalian harga.
Program ekonomi yang dilakukan oleh para ahli ekonomi Chile merupakan aplikasi praktis dari dasar teori perdagangan internasional-hukum keunggulan komparatif. Perhatikan pendidikan kepala Bank Sentral Chile. para ahli ekonomi biasanya ditemukan di dalam pemerintahan sebagai pengambil keputusan dan penasihat para pemimpin pemerintahan di seluruh dunia. Apabila mereka memiliki pengaruh kuat tertentu dalam urusan pemerintahan, mereka sering kali dijuluki dengan nama-nama yang direndahkan seperti “ Chicago Boys ” di Chile, “ Technicos ” di Meksiko, atau “Berkeley Mafia” (para ahli ekonomi yang memperoleh pendidikan di Universitas California-Berkeley) di Indonesia.
 

Teori Perdagangan Internasional

Mengapa bangsa-bangsa berdagang? Pertanyaan tersebut dan soal yang sama pentingnya tentang memprediksi, komposisi dan volume barang-barang yang diperdagangkan, merupakan apa yang berusaha dijelaskan oleh perdagangan internasional. Adam Smith, yang geram melihat intervensi pemerintah dan pengendalian baik atas perdagangan domestik maupun luar negeri, menerbitkan An Inguiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), di mana ia mencoba menghancurkan falsafah penganut Merkantilisme.
 
1. Merkantilisme
Merkantilisme, falsafah ekonomi bahwa adalah penting bagi kesejahteraan sebuah negara untuk mengakumulasi persediaan logam-logam berharga. Hal ini, dalam pandangan penganut merkantilisme, merupakan satu-satunya sumber kesejahteraan. Karena Inggris tidak memiliki pertambangan, para merkantilis cenderung ke perdagangan internasional untuk memasok emas dan perak. Pemerintah membuat kebijaksanaan ekonomi yang mempromosikan ekspor dan mengurangi impor, mengakibatkan surplus perdagangan yang harus dibayar dengan emas dan perak. Larangan-larangan impor seperti bea masuk mengurangi impor, sementara subsidi pemerintah kepada eksportir meningkatkan ekspor. Tindakan-tindakan ini menciptakan surplus perdagangan. Dalam akunting neraca pembayaran, ekspor yang membawa dollar ke negara ini disebut positif , tetapi impor yang menyebabkan dollar mengalir keluar diberi nama negatif.
 

2. Teori Keunggulan Absolut

Adam Smith menyatakan bahwa kekuatan-kekuatan pasar yang seharusnya menentukan arah, volume dan komposisi perdagangan internasional, bukan melalui pengendalian pemerintah. Dia beralasan bahwa dalam perdagangan yang bebas dan tidak diregulasi, masing-masing negara akan mengkhususkan diri dalam memproduksi barang-barang yang dapat diproduksinya dengan lebih efisien (memiliki suatu keunggulan absolut, baik alamiah maupun yang diperoleh). Sebagian barang-barang tersebut akan diekspor untuk membayar impor barang-barang yang dapat diproduksi lebih efisien di tempat lain. Smith menunjukkan dengan contoh mengenai keunggulan absolut bahwa kedua negara akan memperoleh keuntungan dari perdagangan.
Misalkan ada persaingan sempurna dan tidak ada biaya-biaya transportasi di dunia dengan dua negara dan dua produk. Diasumsikan (1) satu unit input faktor produksi (kombinasi tanah, tenaga kerja dan modal) dapat memproduksi beras dan mobil di Amerika Serikat dan Jepang, (2) masing-masing negara memiliki 2(dua) unit input yang dapat digunakannya untuk memproduksi baik beras maupun mobil , dan (3) masing-masing negara menggunakan satu unit input faktor produksi untuk memproduksi tiap-tiap produk . Apabila tidak ada negara yang mengimpor atau mengekspor, jumlah-jumlah yang ditunjukkan dalam tabel juga merupakan apa yang tersedia bagi konsumsi lokal. Keluaran total dari kedua negara adalah 4 ton beras dan 6 mobil.

Tabel 1.Produksi per unit Faktor Produksi(Tenaga Kerja) per periode waktu

Negara/Komoditas
AS
Jepang
Jumlah
Beras (ton)
3
1
4
Mobil (unit)
2
4
6
 
 
Total
10
 
Di Amerika Serikat, tiga ton beras atau dua mobil dapat diproduksi dengan satu unit input. Karenanya, tiga ton beras harus mempunyai harga yang sama dengan dua mobil. Tetapi di Jepang, karena hanya satu ton beras yang dapat diproduksi dengan unit masukan yang dapat memproduksi empat mobil, maka satu ton beras seharusnya memiliki biaya sebanyak empat mobil.
Amerika Serikat mempunyai keunggulan absolut (absolute advantage) dalam produksi beras (tiga banding satu), sementara keunggulan absolut Jepang berada dalam pembuatan mobil (empat banding dua). Apakah setiap orang di manapun akan memberikan kepada pembuat mobil Jepang lebih banyak daripada satu ton beras untuk empat mobil? Menurut contoh ini, semua produsen beras Amerika seharusnya demikian karena mereka dapat memperoleh hanya dua mobil untuk tiga ton beras di negaranya. Demikian pula, para pembuat mobil Jepang, sekali mereka mengetahui bahwa mereka dapat memperoleh lebih dari satu ton beras untuk setiap empat mobil di Amerika Serikat, mereka akan berkeinginan untuk memperdagangkan mobil Jepang dengan beras Amerika.
Spesialisasi tiap negara. Misalnya tiap negara memutuskan akan menggunakan sumber-sumbernya hanya untuk memproduksi produk yang lebih efisien. Tabel berikut ini memperlihatkan keluaran masing-masing negara. Perhatikan bahwa dengan kuantitas unit masukan yang sama, keluaran total sekarang lebih besar.
Tabel 2. Spesialisasi Produksi
Negara/Komoditas
AS
Jepang
Jumlah
Produksi Beras
6
0
6
Produksi Mobil
0
8
8
 
 
 
14
 
 
Syarat-syarat perdagangan yg menguntungkan.
Dengan spesialisasi, sekarang produksi total kedua barang itu lebih besar. Tetapi untuk mengkonsumsi kedua produk, kedua negara itu harus memperdagangkan sebagian surplus mereka. Apa pembatasan-pembatasan apabila kedua negara ingin berdagang? Jelas, pembuat mobil Jepang akan mem-perdagangkan sebagian mobil mereka dengan beras apabila mereka dapat mem-peroleh dari satu ton beras yang mereka peroleh untuk empat mobil di Jepang. Demikian pula, petani beras Amerika akan memperdagangkan beras mereka dengan mobil-mobil Jepang apabila mereka memperoleh satu unit mobil dengan harga kurang dari 1,5 ton beras di Amerika Serikat. Apabila kedua negara menggunakan kedua pembatasan perdagangan sehingga masing-masing sama-sama memperoleh keuntungan dari perdagangan, mereka akan menyetujui jual beli 1,25 ton beras untuk sebuah mobil ( Term of Trade International ). Keduanya akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi jika AS menjual 5 ton beras ke Jepang maka masing-masing sekarang memiliki kuantitas sebagai berikut:
 
 
Negara/Komoditas
AS
Jepang
Produksi Beras
1
5
Produksi Mobil
4
4
 
 
 
 
 
Keuntungan laba dari spesialisasi dan perdagangan. Karena tiap negara melakukan spesialisasi dalam memproduksi produk yang dapat dilakukan dengan lebih efisien dan kemudian memperdagangkan kelebihannya (surplusnya) dengan barang-barang yang tidak dapat diproduksi seefisien itu, keduanya memperoleh keuntungan sebagai barikut:
 
Negara
AS
Jepang
Produksi Beras
-2
4
Produksi Mobil
2
0
 
Tentu saja, kedua negara memiliki keuntungan dengan berdagang. Tetapi bagaimana jika sebuah negara memiliki suatu keunggulan absolut dalam memproduksi keduanya, baik beras maupun mobil? Apakah akan terdapat basis untuk perdagangan?
 
3. Teori Keunggulan Komparatif
Pada tahun 1817 David Ricardo memperlihatkan bahwa meskipun sebuah bangsa memegang keuggulan absolut dalam produksi dua barang, kedua negara masih dapat berdagang dengan keunggulan bagi masing-masing sepanjang bangsa yang kurang efisien, efisiennya di dalam memproduksi kedua barang itu.
Marilah kita mengubah sedikit contoh pertama sehingga sekarang Amerika Serikat memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi kedua beras dan mobil. Perhatikan bahwa dibandingkan Amerika Serikat, Jepang kurang efisien dalam pembuatan mobil daripada dalam memproduksi beras. Karenanya ia memiliki keunggulan relatif, atau keunggulan komparatif, menurut Ricardo, dalam memproduksi mobil.
 
Komoditas Amerika Serikat Jepang Jumlah
 


Ton beras 6 3 9
Mobil 5 4 9
 
 
Masing-masing negara melakukan spesialisasi. Apabila masing-masing negara melakukan spesialisasi dalam apa yang dikerjakannya paling baik, keluarannya akan menjadi sebagai berikut:
 
Komoditas Amerika Serikat Jepang Jumlah
 


Ton beras 12 0 12
Mobil 0 8 8
 
Syarat-syarat perdagangan. Dalam hal ini, syarat-syarat perdagangan akan berada di antara satu ton beras untuk lima per enam mobil yang harus dibayar oleh petani Amerika di Amerika Serikat, dan satu sepertiga mobil Jepang harus dibayar oleh pembuat mobil Jepang untuk satu ton beras Jepang.
Marilah kita asumsikan bahwa para pedagang setuju atas tingkat pertukaran (kurs) satu mobil untuk satu ton beras. Keduanya akan memperoleh keuntungan dari pertukaran dan spesialisasi ini, seperti diperlihathan berikut ini:
 
Komoditas Amerika Serikat Jepang
 


Ton beras 8 4
Mobil 4 4
 
Perhatikan bahwa perdagangan ini meninggalkan Amerika Serikat dengan beberapa beras surplus dan satu mobil lebih sedikit daripada yang ia miliki sebelumnya. Jepang mempunyai lebih banyak beras dan jumlah mobil yang sama. Namun para petani beras Amerika seharusnya dapat memperdagangkan dua ton beras surplus untuk dua mobil di tempat lain. Maka hasil akhirnya akan berupa:
 
 
 
 
Komoditas Amerika Serikat Jepang
 
Ton beras 6 4
Mobil 6 4
 
Keuntungan yang diperoleh dari spesialisasi dan perdagangan. Keuntungan spesialisasi dan perdagangan yang diperoleh dalam hal ini adalah sebagai berikut:
 
Komoditas Amerika Serikat Jepang
 
Ton beras 1
Mobil 1
 
Batas kemungkinan produksi (production possibility frontiers). Kita juga dapat mengilustrasikan perolehan dari perdagangan secara grafis, dengan menggunakan batas kemungkinan produksi. Gambar 3.1 menggambarkan garis kemungkinan produksi Jepang dan Amerika dengan menggunakan biaya konstan untuk memudahkan. Kurva-kurva ini, apabila tidak ada perdagangan, juga menggambarkan kombinasi kemungkinan dari barang-barang untuk dikonsumsi. Sebelum perdagangan, Amerika Serikat mungkin memproduksi dan mengkonsumsi enam ton beras dan lima mobil (titik A), sementara Jepang memproduksi dan mengkonsumsi tiga ton beras dan empat mobil (titik A).
Dengan masing-masing negara mengadakan spesialisasi dalam produksi barang-barang di mana ia memiliki keunggulan komparatif dan memperdagangkan surplusnya dengan yang lain, kedua negara dapat mengkonsumsi pada titik B. Bidang yang diberi bayangan di bawah masing-masing kurva menunjukkan keuntungan yang diperoleh dari perdagangan.
Konsep sederhana mengenai keunggulan komparatif merupakan dasar bagi perdagangan internasional.
Perhatikan bahwa dalam contoh, kita menyebutkan sebuah unit masukan. Ini adalah versi yang lebih modern dari contoh-contoh Ricardo dan Smith, yang menggunakan hanya masukan tenaga kerja. Mereka melakukannya karena pada saat itu hanya tenaga kerja yang dianggap penting dalam memperhitungkan biaya produksi. Juga, tidak ada pertimbangan yang diberikan bagi kemungkinan
 
memproduksi barang-barang yang sama dengan kombinasi faktor-faktor yang berbeda, dan tidak ada penjelasan yang diberikan tentang mengapa biaya produksi berbeda. Barulah pada tahun 1933, Ohlin, seorang ahli ekonomi Swedia, melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh ahli ekonomi Heckscher, mengembangkan teori faktor pendukung (faktor endowment).
 

4. Teori Heckscher-Ohlin

Teori ini mulai dikenal publik dalam 1933 yakni sejak dipublikasikan teori ini dalam 1933. Jauh sebelumnya, teori ini dipelopori dan dirintis Eli Heckscher (guru besar kebangsaan Swedia tahun 1919).
Pandangan guru besar tersebut kurang dicatat secara baik sampai 10 tahun kemudian pandangan Heckscher dikenal luas setelah dikembangkan dan dipublikasikan Bertil Ohlin seorang murid Eli Heckscher. Setelah itu lahirlah teori perdagangan internasional dikenal dengan nama H-O theory.
Pada hakekatnya teori H-O merupakan kelanjutan dan penyempurnaan teori-teori klasik yang terdahulu. Teori H-O didasarkan suatu dalil atau pandangan bahwa suatu negara akan mengekspor komoditinya yang didukung dengan adanya faktor-faktor produksi yang berlimpah (abundant) dan murah (cheap), dan akan mengimpor komoditi yang langka jumlahnya dan di latarbelakangi dengan mahalnya faktor-faktor produksi di negara tersebut.
 

Factor Endowments

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teori H-O merupakan kelanjutan dan penyempurnaan teori keunggulan absolut dan keunggulan komparatif dimana dua teori tersebut menganjurkan terwujudnya perdagangan bebas secara internasional atas spesialisasi dan pembagian kerja. Pada gilirannya dua teori klasik tersebut mendasarkan spesialisasi dan pembagian kerja atas teori nilai buruh.
Spesialisasi dan pembagian kerja internasional juga dianjurkan teori H-O. Akan tetapi dasarnya adalah berlimpahnya faktor produksi yang dimiliki suatu negara dan harganya murah (cheap factor price). Disini factor price menggantikan labor value dalam teori klasik.
Factor price menyangkut harga faktor-faktor produksi seperti upah untuk buruh, sewa untuk kekayaan alam dan tingkat bunga untuk balas jasa modal.
Factor Endowments adalah tersedianya faktor-faktor produksi yang mendukung (endowment) dan melandasai perdagangan internasional seperti kekayaan alam, buruh dan kapital (didukung dengan teknologi).
 

Komentar dan Pandangan

Ternyata, teori perdagangan internasional berdasarkan teori H-O belum sepenuhnya mampu menerangkan seluruh kegiatan bisnis dan perdagangan internasional. Menurut penelitian Leontief bahwa di tahun 1947, Amerika Serikat mengimpor komoditi yang sifatnya padat modal (kurang lebih 30% lebih besar dari ekspornya). Ini adalah suatu keanehan mengingat Amerika Serikat banyak memiliki modal dan teknologi. Keanehan yang ditemui Leontief dalam penelitiannya disebut Leontief paradox yang bisa dijelaskan teori H-O (sampai sekarangpun Amerika Serikat masih impor mobil).
Terdapat perdagangan komoditi secara internasional dalam industri yang sama (intra-industry trade) dimana masing-masing perusahaan yang menghasilkan produk yang sama (misalnya mobil) melakukan product differentiation (sama tetapi tidak serupa) untuk memenangkan persaingan. Gejala seperti itu juga tampaknya tidak bisa dijelaskan teori H-O.


"Data kuliah[dot]tk" ini dibuat untuk memberikan kepuasan kepada orang-orang yang haus akan ilmu. Jika kamu orangnya, silahkan menikmati web ini dengan mendownload tutorial dan bahan-bahan kuliah lainnya.

Kamu juga bisa menikmati pembelajaran Online melalui Bahan Ekonomi|Akuntansi dan Belajar TOEFL iBT
. Thanks.
Best Regards: Setiawantw

Anda boleh menggunakan sumber / materi dari:

Teori Perdagangan International - Strategi Nasional ke International

Terima kasih jika Anda mencantumkan / melinkback halaman:

https://datakuliah.blogspot.com/2009/10/teori-perdagangan-international.html

untuk bahan referensi atau Daftar Pustaka Anda dalam pembuatan karya ilmiah, karya tulis, maupun makalah.

Tapi jika anda merasa terganggu dengan linkback Datakuliah.tk karena blog ini tidak berharga bagi Anda, Anda tetap boleh meng-COPYPASTE seluruh atau sebagian artikel ini tanpa linkback, terima kasih Anda menyukai artikel di Materi Data Kuliah Gratis | Jurnal Artikel | Akuntansi | Manajemen: Teori Perdagangan International - Strategi Nasional ke International. Anda dapat mencari keseluruhan isi di Daftar Isi DataKuliah

4 Komentar:

suwung said...

otakku ngak nyampe mas... but thank alot for infonya

dasir said...

salamat malam..makasih ya atas kunjungannya..maaf ya gambarnya baru diupload,karena mepet maghrib tadi..

Reza Fauzi said...

ahhh..... bingung, belum saatnya saya baca ilmu kuliah ini, hehe

admin said...

test...

Post a Comment

Just refresh your mind..
Komentar terbuka demi kemajuan bangsa..

Permintaan modul-modul kuliah, pembahasan materi, dan materi kuliah gratis ataupun sebagainya dalam bentuk word (.doc), powerpoint (.ppt), atau slide lainnya, dapat disampaikan lewat komentar ini.
Jika saya tidak memilikinya, jangan menunggu balasan saya ya. Googling dahulu sebelum membeli.. hahaha

Ingat, orang yang maju adalah yang berpikiran terbuka terhadap masukan dan saran...
Tips Berkomentar yang baik:
Pilih Identitas Anda:

Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.

Name/URL : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website. (jika tidak punya, kosongkan saja URL-nya)

Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).

Ingat nie!! Tolong bangetzzz, dilarang nyepam, hal yang berkaitan SARA dan penghinaan lainnya. Sopan santun dunia perBlogging-an tetap harus dijaga,Oce..)!!

Tukeran link ada di Tukeran Link Materi Data Kuliah

Artikel NgeTOP

DataKuliah

Komentar Teranyar

My Profile

Seseorang yang mau berbagi seputar dunia akuntansi, manajemen, blogging tips; yang nantinya dapat digunakan bagi rekan-rekan sekalian guna referensi belajar, skripsi, bahan / tugas kuliah.
Semoga dapat membantu...! Share FIRST, Take LATER..!!!
Bagi rekan yang mau mengetahui tentang saya, silakan ke halaman About Me.

  ©Updated by Download Soal dan Materi Kuliah Online | SEO Company UK | Watch Free Movies Online

TOPO