SPM 5 - Pusat Laba, sebuah Pusat Kenikmatan
Sebelum baca artikel ini, ada baiknya baca dahulu tentang SPM 1, SPM 2, SPM 3, dan SPM 4...
Selamat mencoba untuk mencari laba...
Starts...:p
Materi Pembahasan:
1. Pusat Laba Unit Bisnis
2. Pusat laba lainnya
3. Konsep laba untuk mengukur kinerja
A. PUSAT LABA UNIT BISNIS
Ketika kinerja financial suatu pusat tanggung jawab diukur dalam ruang lingkup laba yaitu selisih antara pendapatan dan beban, maka pusat ini disebut sebagai pusat laba ( profit center ). Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator ( beberapa diantaranya menunjuk ke arah yang berbeda ).
A.1. Pertimbangan Umum
Suatu organisasi fungsional adalah organisasi di mana fungsi produksi atau pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah. Ketika suatu organisasi diubah menjadi organisasi di mana setiap unit utama bertanggung jawab baik atas produksi maupun pemasaran, maka proses ini disebut dengan istilah divisionalisasi.
A.2. Kondisi-kondisi dalam Mendelegasikan Tanggung Jawab Laba
Banyak keputusan manajemen melibatkan usulan untuk meningkatkan beban dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan peningkatan yang lebih besar dalam pendapatan penjualan. Keputusan semacam ini disebut sebagai pertimbangan biaya atau pendapatan ( expense /revenue trade-off ).
A.3. Kelaziman Suatu Pusat Laba
Meskipun E.I.du Pont de Nemours & Company dan General Motors Corporation telah melakukan divisionalisasi pada awal tahun 1920-an, kebanyakan perusahaan di Amerika Serikat ( AS ) tetap terorganisasi secara fungsional sampai setelah akhir Perang Dunia II. Sejak saat itu, banyak perusahaan besar di AS melakukan divisionalisasi dan desentralisasi atas tanggung jawab laba pada tingkat unit bisnis.
Sistem pengendalian finansial juga mendapat banyak kritik selama lebih dari 20 tahun. Meskipun demikian, perusahaan-perusahaan tidak mengabaikan sistem-sistem tersebut melainkan tetap menggunakannya sebagai alat untuk mengimplementasikan strategi. Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan tersebut menyadari kelemahan-kelemahan yang ada, dan banyak di antaranya yang dimulai menggunakan suatu scorecard dengan kombinasi ukuran kinerja finansial dan nonfinansial.
A.3. Manfaat Pusat Laba
Menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Kualitas keputusan dapat meningkat.
2. Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional.
3. Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian
4. Manajer lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatifnya.
5. Pusat laba memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum.
6. Kesadaran laba ( profit consciousness ) dapat ditingkatkan.
7. Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen puncak.
8. Karena keluaran ( output ) yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba sangat responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja kompetitifnya.
A.4. Kesulitan dengan Pusat Laba
Pusat-pusat laba dapat menimbulkan beberapa kesulitan :
1. Hilangnya pengendalian.
2. Kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit akan berkurang.
3. Perselisihan dapat meningkat.
4. Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit funsional akan saling berkompeten satu sama lain.
5. Divisonalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan.
6. Para manajer umum yang kompeten mungkin saja tidak ada dalam organisasi fungsional.
7. Mungkin ada terlalu banyak tekanan atas profitabilitas jangka pendek dengan mengorbankan profitabilitas jangka panjang.
8. Tidak ada sistem yang sangat memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara keseluruha
A.5. Batasan atas Wewenang Unit Bisnis
a. Batasan dari Unit Bisnis Lain
Salah satu masalah utama terjadi ketika suatu unit bisnis harus berurusan dengan unit bisnis lain.sangatlah berguna untuk memikirkan pengelolaan suatu pusat laba dalam hal pengendalian atas tiga jenis keputusan :
1. Keputusan produk.
2. Keputusan pemasaran.
3. Keputusan perolehan ( procurement ) atau sourcing.
b. Batasan dari Manajemen Korporat
Batasan-batasan yang dikenakan oleh manajemen korporat dikelompokkan menjadi tiga bagian :
1. Batasan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan strategis.
2. Batasan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan.
3. Batasan yang timbul dari nilai ekonomis sentralisasi.
Hampir semua perusahaan mempertahankan beberapa keputusan, terutama keputusan financial, pada tingkat korporat, setidaknya untuk aktivitas-aktivitas domestik. Unit bisnis yang ada harus saling bersaing satu sama lain untuk mendapatkan bagian dari dana yang tersedia.Setiap unit bisnis memiliki suatu “ perjanjian “ yang menyatakan aktivitas-aktivitas pemasaran atau produksi yang boleh dilaksanakan, dan unit bisnis tersebut harus menjaga untuk tidak beroperasi diluar perjanjian tersebut, meskipun jika unit bisnis tersebut melihat kesempatan laba dengan melakukan hal itu.
B. PUSAT LABA LAINNYA
B.1. Unit- unit Fungsional
Perusahaan multibisnis biasanya terbagi ke dalam unit-unit bisnis, dimana setiap unit diperlakukan sebagai unit penghasil laba yang independent. Tetapi, subunit yang ada dalam unit bisnis tersebut dapat saja terorganisasi secara fungsional. Keputusan pihak manjemen untuk pusat labanya haruslah berdasarkan besarnya pengaruh (bahkan jika bukan pengendalian total) yang dilaksanakan oleh manajer unit terhadap aktivitas yang mempengaruhi laba bersih.
Unit Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan biaya dari produk yang terjual. Harga transfer ini memberikan informasi yang relevan bagi manajer pemasaran dalam membuat trade-off pendapatan/pengeluaran yang optimal. Harga transfer yang dibebankan ke pusat laba harus berdasarkan biaya standar, dan bukan biaya aktual dari produk yang terjual. Dengan menggunakan dasar biaya standar memisahkan kinerja biaya pemasarn dari kinerja biaya manufaktur, di mana hal ini mempengaruhi perubahan tingkat efisiensi yang berada di luar kendali manajer pemasaran.
Unit Manufaktur
Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, dimana manjemen dinilai berdasarkan kinerja versus biaya standar dan anggaran overhead. Tetapi, ukuran ini dapat menimbulkan masalah, karena ukuran tersebut tidak mengindikasikan sejauh mana kinerja manajemen atas seluruh aspek dari pekerjaannya.
Oleh karena itu, dimana kinerja proses manufaktur diukur terhadap biaya standar, dianjurkan untuk membuat evaluasi yang terpisah atas aktivitas-aktivitas seperti pengendalian mutu, penjadwalan produk, dan keputusan buat atau beli (make-or-buydecision). Salah satu cara untuk mengukur aktivitas organisasi manufaktur secara keseluruhan adalah dengan menjadikannya pusat laba dan memberikan nilai berdasarkan untuk harga jual produk dikurangi dengan estimasi biaya pemasaran.
Sebelum saya mengulas tentang artikel ini, ada baiknya bagi yang belum membaca tentang sifat pengendalian manajemen , juga terus membaca tentang cara untuk memahami strategi , perilaku dalam organisasi , dan Pusat Pertanggungjawaban , juga Pusat Laba serta tentunya Metode Harga Transfer , membaca dulu ya. Pembelajaran secara menyeluruh dapat membuka wawasan kita terhadap bagaimana menyikapi dan membuat proses pengendalian manajemen lebih holistik.
Unit Pendukung dan Pelayanan
Unit-unit pemeliharaan, teknologi informasi, transportasi, teknik, konsultan, layanan konsumen, dan aktivitas pendukung sejenis dapat dijadikan sebagai pusat laba. Hal ini dapat dioperasikan kantor pusat dan divisi pelayanan perusahaan perusahaan, atau dapat dipenuhi di dalam unit bisnis itu sendiri.
Ketika unit jasa dikelola sebagai pusat laba, para manajernya termotivasi untuk mengendalikan biaya supaya para konsumen tidak lari, sementara para manajer unit penerima termotivasi untuk membuat keputusan mengenai apakah jasa yang diterima sesuai dengan harganya.
B.2. Organisasi Lainnya
Suatu perusahaan dengan operasi cabang yang bertanggung jawab atas pemasaran produk perusahaan di wilayah geografis tertentu sering kali menjadi pusat laba secara alamiah. Meskipun para manajer cabang tidak memiliki tanggung jawab manufaktur atau pembelian, profitabilitasnya sering kali merupakan satu-satunya ukuran kinerja yang paling baik.
C. Mengukur Profitabilitas
Terdapat dua jenis pengukuran profitabilitas yang digunakan dalam mengevaluasi suatu pusat laba. Pertama adalah pengukuran kinerja manjemen, yang memiliki fokus pada bagaimana hasil kerja para manajer. Yang kedua adalah ukuran kinerja ekonomis, yang memiliki fokus pada bagaimana kinerja pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi. Maksud dari kedua ukuran diatas berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, laporan kinerja manjemen suatu toko cabang dapat memperlihatkan bahwa manajer toko tersebut memiliki kinerja yang sangat baik; tetapi laporan kinerja ekonomisnya dapat memperlihatkan bahwa toko tersebut kehilangan posisinya di pasar dan harus ditutup karena adanya kondisi persaingan dan ekonomi yang tidak menguntungkan di wilayah tersebut.
C.1. Konsep Laba untuk Ukuran Kinerja Pusat Laba
1. Margin Kontribusi / Contribution Margin
Margin kontribusi menunjukan rentang (spread) / selisih antara pendapatan dari penjualan dengan beban variabel. Alasan utama mengapa ini digunakan sebagai alat pengukur kinerja manajer pusat laba adalah bahwa karena beban tetap (fixed expense) berada di luar kendali manajer tersebut, sehingga para manajer harus memusatkan perhatian untuk memaksimalkan margin kontribusi.
2. Laba Langsung / direct profit
Laba langsung (direct profit) mencerminkan kontribusi pusat laba terhadap overhead umum dan laba perusahaan. Ukuran ini menggabungkan seluruh pengeluaran pusat laba, baik yang dikeluarkan oleh atau dapat ditelusuri langsung ke pusat tersebut tanpa memperdulikan apakah pos-pos ini ada dalam kendali manajer pusat laba atau tidak. Meskipun demikian, pengeluaran yang terjadi di kantor pusat tidak termasuk dalam perhitungan ini. Jadi, rumus Laba langsung = Penjualan – (Beban Variabel + Beban Tetap) atau Margin kontribusi – Beban Tetap ( yang terdiri dari beban pokok penjualan, beban pemasaran, dan beban administrasi umum )
Kelemahan dari pengukuran laba langsung adalah bahwa ia tidak memasukan unsur manfaat dari biaya-biaya kantor pusat.
3. Laba yang Dapat Dikendalikan / Controllable Profit
Pengeluaran-pengeluaran kantor pusat dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu : dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Yang termasuk dalam kategori pertama dalah pengeluaran-pengeluaran yang dapat dikendalikan, paling tidak pada tingkat tertentu, oleh manajer unit bisnis. Controllable profit = Direct profit – Beban terkendali dari kantor pusat.
4. Laba Sebelum Pajak / Profit before tax
Dalam ukuran ini seluruh overhead korporat dialokasikan ke pusat laba berdasarkan jumlah relatif dari beban yang dikeluarkan oleh pusat laba. Ada dua argumen yang menentang alokasi ini. Pertama, karena biaya-biaya yang dikeluarkan oleh staf di departemen korporat seperti bagian keuangan, akuntansi, dan bagian sumber daya manusia tidak dapat dikendalikan oleh manjer pusat laba, maka manajer tersebut sebaiknya tidak dianggap bertanggung jawab untuk biaya tersebut. Kedua, sulit untuk mengalokasikan jasa staf korporat dengan cara yang wajar mencerminkan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh setiap pusat laba.
Jika pusat laba dibebankan dengan sebagian overhead korporat, maka hal ini harus dihitung berdasarkan biaya yang telah dianggarkan, dan bukan biaya aktual, di mana kolom ”anggaran” dan ”aktual” dalam laporan kinerja pusat laba menunjukan jumlah yang hampir sama untuk pos khusus ini. Profit before tax dihitung = Controllable Profit – Beban kantor pusat lainnya.
5. Laba bersih / Net profit after tax
Pengukuran laba terakhir adalah menggunakan laba bersih setelah pajak, yaitu Laba sebelum pajak – Pajak penghasilan pusat laba yang bersangkutan.
C.2. Pendapatan
Pusat laba dapat berpartisipasi dalam suatu usaha penjualan yang sukses. Idealnya setiap pusat laba harus diberikan nilai yang sesuai atas bagiannya dalam transaksi tersebut. Banyak perusahaan yang tidak memberikan perhatian khusus terhadap penyelesaian masalah pendapatan umum ini. Perusahaan mengambil posisi bahwa identifikasi tanggung jawab yang tepat untuk penciptaan pendapatan merupakan salah satu yang sangat sulit dilaksanakan, dan bahwa tenaga penjualan harus menyadari bahwa mereka tidak hanya bekerja untuk kebaikan seluruh perusahaan. Perusahaan lainnya mencoba menyelesaikan masalah tanggung jawab penjualan umum dengan memberikan nilai pada unit bisnis yang melayani pesanan atas produk yang dihasilkan oleh unit lain dengan cara memberikan imbalan seperti komisi untuk pialang atau suatu fee.
C.3. Pertimbangan Manajemen
Dalam mengevaluasi manajer bisnis, hampir semua perusahaan di AS melibatkan sebagian (jika bukan seluruhnya) biaya-biaya yang telah dibahas sebelumnya, baik biaya yang berada dibawah kendalinya maupun yang bukan. Hampir semua kebingungan yang timbul dalam mengukur kinerja manajer pusat laba biasanya terjadi sebagai akibat dari kegagalan untuk memisahkan antara pengukuran kinerja manajer dengan pengukuran ekonomis suatu pusat laba. Dalam perusahaan pada umumnya, pos-pos ini mungkin meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan oleh pusat laba. Jika para manajer dapat mempengaruhi jumlah pajak yang dibayarkan oleh unit mereka, maka mereka harus dinilai berdasarkan penghasilan unit setelah pajak, dan pos-pos yang jelas tidak dipengaruhi harus dieliminasi, seperti fluktuasi dalam nilai tukar mata uang.
Suatu organisasi FUNGSIONAL adalah organisasi dimana di dalamnya terdapat fungsi produksi dan manufaktur utama yang dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah.
Ketika suatu organisasi diubah menjadi organisasi yang didalamnya setiap unit utama bertanggungjawab terhadap manufaktur dan pemasaran, maka proses ini disebut dengan istilah DIVISIONALISASI.
Kondisi-kondisi dalam Mendelegasikan Pertanggungjawaban Laba
Untuk dapat melimpahkan keputusan trade-off dengan aman kepada tingkat manajer yang lebih rendah, maka harus dipenuhi DUA kondisi :
1. Manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan serupa.
2. Harus ada semacam cara untuk mengukur efektifnya suatu trade-off yang dibuat oleh manajer.
Langkah utama dlam membuat pust-pusat laba adalah menentukan titik terendah dalam organisasi ketika kdua kondisi di atas terpenuhi.
Kelaziman Suatu Pusat Laba
Manfaat Pusat Laba
Menjadikan unit-unit organisasi sebagai pusat-pusat laba dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
• Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tersebut dibuat oleh para manajer yang paling dekat dengan titik keputusannya.
• Kecepatan dari keputusan-keputusan operasional dapat meningkat karena mereka tidak perlu mendapat persetujuan lebih dahulu dari kantor pusat.
• Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas.
• Karena pusat-pusat laba mirip dengan perusahaan yang independen, mereka memberikan dasar pelatihan yang sempurna bagi manajemen umum.
• Kesadaran laba (profit consciousness) dapat ditingkatkan karena para manajer yang bertanggungjawab atas laba akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya.
• Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen tingkat atas (top management) mengenai profitabilitas dari komponen-komponen individual perusahaan.
• Karena keluaran (output) yang dihasilkan telah siap pakai, pusat laba sangat responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja kompetitifmereka.
Permasalahan pada Pusat Laba
Selain manfaat yang diperoleh tadi, pusat-pusat laba dapat menimbulkan beberapa masalah :
Mengakibatkan sedikit hilangnya pengendalian.
Jika manajemen kantor pusat lebih berkualitas daripada manajer pusat laba, kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit akan berkurang.
Timbulnya perselisihan
Unit-unit organisasi yang pernah bekerjasama sebagai unit fungsional akan saling berkompetisi satu sama lain.
Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan karena adanya tambahan pihak manajemen, dan pada pembukuan yang dibutuhkan dapat, dapat mengakibatkan pengurangan tugas bagi setiap pusat laba.
para general manajer yang kompeten dapat hilang dari organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan yang cukup untuk mengembangkan keahliannya dalam general management.
Ada kemungkinan akan banyaknya tekanan atas profitabilitas jangka pendek dengan biaya untuk profitabilitas jangka pendek.
Tidak ada sistem yang sangat memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara keseluruhan.
UNIT BISNIS SEBAGAI PUSAT LABA
Hambatan pada Kewenangan Unit Bisnis
A. Halangan dari Unit Bisnis Lain
Sangatlah berguna jika kita memikirkan pengelolaan suatu pusat laba dalam hal pengendalian atas TIGA (3) jenis keputusan :
1) keputusan produk
2) keputusan pemasaran
3) keputusan perolehan
B. Hambatan dalam Manajemen Korporasi
Hambatan-hambatan yang terjadi pada manajemen korporasi dikelompokkan menjadi TIGA bagian:
1) hambatan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan strategis,
2) hambatan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan
3) hambatan yang timbul dari sisi ekonomis adanya suatu sentralisasi.
PUSAT LABA LAINNYA
Unit-unit Fungsional
Pemasaran
Manufaktur
Unit Pendukung dan Pelayanan
Organisasi Lainnya
Suatu perusahaan dengan operasi cabangnya yang bertanggungjawab atas pemasaran produk suatu perusahaan di wilayah geografis tertentu seringkali menjadi pusat laba secara alamiah.
MENGUKUR PROFITABILITAS
Jenis-jenis Ukuran Kinerja
1. Contribution Margin
2. Direct Profit
3. Controllable Profit
4. Penghasilan Sebelum Pajak
5. Pendapatan bersih
Pendapatan
Apakah pendapatan di catat ketika pesanan dibuat, ketika pesanan dikirim, ataukah pesanan diterima ?
Pertimbangan Manajemen
Analisis varian merupakan hal yang penting dalam mengevaluasi kinerja manajemen.
Tetapi sistem analisis varian yang paling baik pun masih tetap membutuhkan unsur penialain ini dapat diandalkan adalah dengan mengeliminasi semua pos dimana manajer tidak memiliki pengaruh terhadapnya.
"Data kuliah" ini dibuat untuk memberikan kepuasan kepada orang-orang yang haus akan ilmu. Jika kamu orangnya, silahkan menikmati web ini dengan mendownload tutorial dan bahan-bahan kuliah lainnya.
Kamu juga bisa menikmati pembelajaran Online melalui Data Kuliah Online dan Belajar TOEFL Online
Thx.
Best Regards: Setiawantw
Anda boleh menggunakan sumber / materi dari:
SPM 5 - Pusat Laba, sebuah Pusat Kenikmatan
Terima kasih jika Anda mencantumkan / melinkback halaman:
http://datakuliah.blogspot.com/2009/08/spm-4-pusat-laba-sebuah-pusat.html
untuk bahan referensi atau Daftar Pustaka Anda dalam pembuatan karya ilmiah, karya tulis, maupun makalah.
Tapi jika anda merasa terganggu dengan linkback Datakuliah.tk karena blog ini tidak berharga bagi Anda, Anda tetap boleh meng-COPYPASTE seluruh atau sebagian artikel ini tanpa linkback, terima kasih Anda menyukai artikel di Materi Data Kuliah Gratis | Jurnal Artikel | Akuntansi | Manajemen: SPM 5 - Pusat Laba, sebuah Pusat Kenikmatan. Anda dapat mencari keseluruhan isi di Daftar Isi DataKuliah
SPM 5 - Pusat Laba, sebuah Pusat Kenikmatan
Terima kasih jika Anda mencantumkan / melinkback halaman:
http://datakuliah.blogspot.com/2009/08/spm-4-pusat-laba-sebuah-pusat.html
untuk bahan referensi atau Daftar Pustaka Anda dalam pembuatan karya ilmiah, karya tulis, maupun makalah.
Tapi jika anda merasa terganggu dengan linkback Datakuliah.tk karena blog ini tidak berharga bagi Anda, Anda tetap boleh meng-COPYPASTE seluruh atau sebagian artikel ini tanpa linkback, terima kasih Anda menyukai artikel di Materi Data Kuliah Gratis | Jurnal Artikel | Akuntansi | Manajemen: SPM 5 - Pusat Laba, sebuah Pusat Kenikmatan. Anda dapat mencari keseluruhan isi di Daftar Isi DataKuliah
o komentar
Post a Comment
Just refresh your mind..
Komentar terbuka demi kemajuan bangsa..
Permintaan modul-modul kuliah, pembahasan materi, dan materi kuliah gratis ataupun sebagainya dalam bentuk word (.doc), powerpoint (.ppt), atau slide lainnya, dapat disampaikan lewat komentar ini.
Jika saya tidak memilikinya, jangan menunggu balasan saya ya. Googling dahulu sebelum membeli.. hahaha
Ingat, orang yang maju adalah yang berpikiran terbuka terhadap masukan dan saran...
Tips Berkomentar yang baik:
Pilih Identitas Anda:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Name/URL : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website. (jika tidak punya, kosongkan saja URL-nya)
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).
Ingat nie!! Tolong bangetzzz, dilarang nyepam, hal yang berkaitan SARA dan penghinaan lainnya. Sopan santun dunia perBlogging-an tetap harus dijaga,Oce..)!!
Tukeran link ada di Tukeran Link Materi Data Kuliah